Gunungsitoli//kompasnusa.net
Di tengah dinamika pelayanan kesehatan masyarakat, RSUD dr. M. Thomsen Nias mengambil langkah strategis dengan menyesuaikan (mengatur ulang) layanan poli bedah rawat jalan. Kebijakan ini diambil sebagai respon terhadap tantangan sumber daya manusia, sekaligus wujud komitmen untuk memaksimalkan penanganan pasien bedah rawat inap dan kasus gawat darurat.
Langkah ini sontak menarik perhatian berbagai pihak, mengingat pentingnya pelayanan kesehatan yang merata dan berkualitas.
RSUD dr. Thomsen Nias menegaskan bahwa penyesuaian ini bukanlah bentuk pengurangan layanan, melainkan upaya untuk menjaga mutu dan keselamatan pasien sebagai prioritas utama.
Humas RSUD dr. Thomsen Nias, Benhard Doloksaribu, menjelaskan bahwa saat ini rumah sakit hanya memiliki satu dokter spesialis bedah aktif yang bertugas setiap harinya.
“Dengan kondisi ini, kami harus memastikan bahwa fokus tenaga medis tidak terpecah. Pasien non-darurat untuk sementara akan dijadwalkan ulang, sementara pasien gawat darurat dan rawat inap tetap menjadi prioritas utama,” ujarnya.
Direktur RSUD, dr. Noferlina Zebua, menambahkan bahwa pihaknya terus berupaya mempercepat proses administrasi terkait perpanjangan Surat Izin Praktek (SIP) dokter yang sedang berproses.
“Kami juga memastikan bahwa jika ada dokter yang berhalangan, akan ada dokter pengganti yang seprofesi. Kami berharap masyarakat dapat memahami kondisi ini dan terus memberikan dukungan agar pelayanan dapat segera kembali normal,” pungkasnya.
Penyesuaian layanan di RSUD dr. Thomsen Nias ini menjadi cerminan tantangan yang dihadapi pihak rumah sakit, terutama terkait ketersediaan sumber daya manusia. Langkah yang diambil oleh RSUD dr. Thomsen Nias diharapkan dapat tetap memberikan pelayanan terbaik dengan sumber daya yang ada, sambil terus berupaya meningkatkan kapasitas dan kualitas layanan secara berkelanjutan.