Menu

Mode Gelap
Aksi Cepat Sat Narkoba Polres Langkat, Seorang Pemuda Bawa Sabu Diamankan  Gemmako Sumut Soroti Anggaran Pembangunan Puskesmas Setia Janji Senilai 1,5 Milyar Kadis Pendidikan Asahan Harus Tindak Tegas Jual Beli Foto Gunakan Dana Bos Terkait MTS Nurul Ikhwan, Camat Tanjung Morawa Dinilai Cuci Tangan JF Wanita Muda Korban Tindak Kekerasan Tuntut Keadilan, Polres Langkat Terkesan Bungkam Maraknya Peredaran Narkoba di Langkat, HMI Desak Kapolres Berantas Narkoba

News

Terkait MTS Nurul Ikhwan, Camat Tanjung Morawa Dinilai Cuci Tangan

badge-check


Terkait MTS Nurul Ikhwan, Camat Tanjung Morawa Dinilai Cuci Tangan Perbesar

Deli Serdang//Kompasnusa.net– Kasus dugaan perlakuan tidak manusiawi terhadap siswa MTs Nurul Ikhwan Tanjung Morawa karena tunggakan administrasi sekolah berbuntut panjang.

Kali ini, perhatian publik tertuju pada sikap Camat Tanjung Morawa, Ibnu Hajar, S.Sos, yang dinilai tidak serius menangani persoalan warganya.

Kehadiran Camat di lokasi, yang sempat diminta langsung oleh LSM FORMAPPEL RI, justru menimbulkan kekecewaan baru.

IMG-20241217-WA0055

Pasalnya, alih-alih menjadi penengah atau mencari solusi konkret, Camat hanya masuk ke ruang kantor, tanpa berusaha berdialog dengan orang tua murid, wartawan, atau perwakilan LSM yang sudah menunggu untuk klarifikasi dan mediasi.

“Camat hanya sekadar lewat. Bahasa beliau cuma ‘sudahlah, selesaikan baik-baik,’ lalu pergi begitu saja. Ini bukan contoh pemimpin yang berpihak pada rakyat. Ini contoh pemimpin yang abai terhadap suara warganya sendiri,” tegas R Anggi Saputra, Ketua FORMAPPEL RI, dalam keterangannya, Sabtu (26/4/2025).

Menurut Anggi, dalam situasi genting seperti ini, masyarakat berharap pemimpin hadir bukan hanya dengan badan, tetapi dengan keberanian dan hati yang membela keadilan.

“Kalau hanya datang untuk formalitas, lebih baik tidak usah datang. Warga butuh penyelesaian, bukan basa-basi!” ujarnya.

Anggi juga menilai bahwa ketidaktegasan Camat bisa memperburuk suasana, bahkan membuka ruang ketidakpercayaan publik terhadap pemerintah kecamatan.

“Kalau begini caranya, rakyat bisa bertanya, siapa sebenarnya yang dilayani: rakyat atau birokrasi?” tandasnya.

FORMAPPEL RI mendesak agar insiden ini menjadi evaluasi serius, tidak hanya bagi pihak sekolah, tetapi juga bagi pejabat pemerintahan yang dianggap lalai menjalankan fungsinya.

Karena sejatinya, jabatan bukan tempat bersembunyi dari masalah, melainkan tempat berdiri paling depan menghadapi jeritan rakyat. (Tim/Mr.R)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Aksi Cepat Sat Narkoba Polres Langkat, Seorang Pemuda Bawa Sabu Diamankan 

28 April 2025 - 12:34 WIB

Kadis Pendidikan Asahan Harus Tindak Tegas Jual Beli Foto Gunakan Dana Bos

28 April 2025 - 08:23 WIB

JF Wanita Muda Korban Tindak Kekerasan Tuntut Keadilan, Polres Langkat Terkesan Bungkam

27 April 2025 - 21:20 WIB

Maraknya Peredaran Narkoba di Langkat, HMI Desak Kapolres Berantas Narkoba

27 April 2025 - 18:17 WIB

Organisasi Anak Muda di Langkat Akan Gelar Jambore Pemuda Mahasiswa

27 April 2025 - 17:37 WIB

Trending di News