Menu

Mode Gelap
Warga Medan Johor Keluhkan Air PDAM Tirtanadi Mati

Ekonomi

PATANI Resmi Bentuk Kepengurusan di Batu Bara: Dorong Pertanian dan UMKM Lebih Sejahtera

badge-check


					Foto Bersama Pengurus Patani Sumut Dan Patani Batu Bara bersama Pengusaha Tahu di Desa Mangke Lama Perbesar

Foto Bersama Pengurus Patani Sumut Dan Patani Batu Bara bersama Pengusaha Tahu di Desa Mangke Lama

PATANI Resmi Bentuk Kepengurusan di Batu Bara: Dorong Pertanian dan UMKM Lebih Sejahtera

 

Batu Bara //Kompasnusa.net– Pandu Tani Indonesia (PATANI) terus memperluas kiprahnya dengan resmi membentuk kepengurusan di Kabupaten Batu Bara. Acara berlangsung di Desa Lubuk Cuik, Kecamatan Lima Puluh, dan dihadiri jajaran pengurus wilayah, daerah, serta para pelaku usaha lokal. Minggu 21/9/2025.

Kepala Wilayah PATANI Sumatera Utara, Drs. H. Rahmad Pardamean Hasibuan, membuka acara dengan memberikan apresiasi tinggi kepada petani cabai merah serta pelaku usaha tahu dan tempe di Batu Bara.

Patani

Foto bersama Pengurus Kampung Patani Batu Bara, bersama Kelompok Merah Putih Desa Lubuk Ciuk(21/9/2025)

Dalam sesi diskusi, petani cabai merah Lubuk Cuik menyampaikan keluhan mengenai kerusakan irigasi yang berdampak pada lahan seluas 650 hektar.

Mereka berharap PATANI dapat menjadi jembatan penyelesaian persoalan vital tersebut.

“Dalam tiga bulan terakhir, PATANI sudah membentuk Kampung PATANI di Binjai, Medan, Deli Serdang, dan beberapa daerah lainnya. Hari ini giliran Batu Bara, selanjutnya Tebing Tinggi dan Asahan. Tujuan kita hanya satu: memperjuangkan nasib petani dan menunjang kebutuhan mereka agar lebih sejahtera,” tegas Rahmad.

Selain memperkuat kelembagaan petani, PATANI juga menyiapkan sejumlah program strategis, di antaranya pembangunan rumah layak huni hingga 3 juta unit, serta perbaikan jalan dan jembatan sebagai urat nadi perekonomian.

Program ini merupakan bagian dari visi Ketua Umum PATANI H. Sarjan Tahir dan tokoh Kampung PATANI, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Rahmad juga menyoroti kebutuhan kedelai di Sumatera Utara yang mencapai 10 ribu ton per bulan. PATANI menargetkan Batu Bara mampu menyerap hingga 3 ratus ton per bulan untuk mendukung produksi tahu dan tempe.

“Dengan adanya PATANI, kita berharap harga hasil pertanian lebih stabil. Petani mendapatkan harga layak, sementara pengusaha tahu dan tempe bisa membeli kedelai berkualitas dengan harga bersaing,” tambahnya.

Sementara itu, Dr (c) Muhammad Ilham S. PT., SH., MH, Sekretaris Wilayah PATANI Sumut, menegaskan bahwa kehadiran PATANI bukan sekadar organisasi, melainkan solusi nyata bagi petani.

 

“Mulai dari penyediaan bibit hingga penyerapan hasil panen, PATANI hadir untuk mempermudah para petani,” ujarnya.

Acara ini juga dihadiri oleh Rohadi (Ketua PATANI Batu Bara), Hakim Hasibuan (Koordinator PATANI Sumut sekaligus Kadis Koperasi Batu Bara), serta jajaran pengurus Koperasi Merah Putih Lubuk Cuik. Hadir pula tokoh masyarakat seperti Welas, Ketua Merah Putih Desa Lubuk Cuik.

Usai acara, rombongan meninjau langsung usaha tahu dan tempe di Desa Mangke Lama, Dusun III, Kecamatan Lima Puluh. Dua pengusaha lokal, Sumardi dan Paimen, menyampaikan harapannya agar PATANI membentuk kelompok usaha tahu-tempe di Batu Bara.

“Kalau ada wadah resmi dan harga kedelai dari PATANI lebih bersaing, kami siap ambil bahan baku dari sini. Apalagi kualitasnya lebih baik daripada agen biasa,” ungkap Sumardi.

Saat ini, terdapat sekitar delapan pengusaha tahu di Desa Mangke Lama yang masing-masing mampu memproduksi satu sak kedelai atau lebih per hari. Usaha tempe pun berkembang seiring meningkatnya kebutuhan kedelai.

Patani

Rapat Koordinasi Pengurus Kampung PATANI Sumut bersama Pengurus PATANI Batu Bara

Dengan hadirnya PATANI, Batu Bara diharapkan tidak hanya dikenal sebagai lumbung cabai merah, tetapi juga pusat produksi kedelai yang mampu menopang kebutuhan industri tahu dan tempe di Sumatera Utara.

Sebagai catatan, kedelai yang disalurkan Kampung PATANI saat ini masih berasal dari impor Amerika Serikat.

Namun, kehadiran PATANI diharapkan menjadi langkah awal menuju kemandirian pangan dan kedaulatan petani di Sumatera Utara.

Ke depan, PATANI menargetkan pembentukan Kampung PATANI di berbagai daerah lain, termasuk Serdang Bedagai, Langkat, dan kabupaten/kota lainnya di Sumatera Utara.

Ditargetkan akan terbentuk lebih dari 3.000 Kampung PATANI di wilayah Sumatera Utara sebagai bukti nyata perjuangan untuk kesejahteraan petani.(red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Tingkatkan Ekonomi Daerah, Bupati Batu Bara Sambut Audiensi PT KIM

24 September 2025 - 20:24 WIB

Pelindo Regional 1 Gelar FGD Kesiapan Pelabuhan Kuala Tanjung, Dorong Pertumbuhan Industri di KEK Sei Mangkei

23 September 2025 - 23:54 WIB

PATANI Sumut Lakukan Kunjungan Kerja ke Kecamatan Binjai, Kabupaten Langkat

23 September 2025 - 22:22 WIB

Transformasi Hutama Karya Kini Menjadi BUMN Karya Paling Produktif

23 September 2025 - 20:49 WIB

Peningkatan Jalan di Deli Serdang Bukti Nyata Bupati dalam Pemerataan Infrastruktur

22 September 2025 - 21:15 WIB

Trending di Deli Serdang