Langkat-Kompasnusa. Net||Kepolisian Resort Langkat (Polres) berhasil menangkap salah seorang oknum anggota organisasi masyarakat (ormas) yang diduga telah mengintimidasi karyawan dan pemilik pabrik es kristal di Kabupaten Langkat.
Perlu diketahui aksi oknum Ormas tersebut viral di media sosial setelah videonya diunggah pemilik pabrik es kristal UD Aquarius di Desa Pantai Gemi, Kecamatan Stabat, dihentikan secara paksa.
Hal ini dibenarkan oleh Kapolres Langkat AKBP David Triyo Prasojo kepada awak media melalui sambungan seluler, Minggu (20/4/25).
Ia mengatakan, sudah mengamankan seorang oknum anggota Ormas yang diduga mengintimidasi pabrik es kristal. Ia juga menghimbau kepada oknum Ormas lain yang terlibat dalam pemerasan pabrik es itu untuk menyerahkan diri dalam waktu 2×24 jam.
“Sudah kita amankan satu orang. Kami juga menghimbau kepada oknum Ormas yang terlibat dalam pemerasan pabrik es kristal itu untuk menyerahkan diri dalam waktu 2×24 jam,” ujar AKBP David Triyo Prasojo.
Untuk memberikan rasa aman kepada pabrik es itu, Polres Langkat telah menempatkan personil hingga kondisi normal.
“Kami memerintahkan kepada Kabag Ops Polres Langkat dan jajaran untuk tetap di lokasi pabrik es itu sampai ada perintah lebih lanjut dari saya,” imbuhnya.
Ia juga menambahkan, pelaku berinisial B yang diduga mengintimidasi dan memeras pengusaha es sudah ditahan di Mapolres Langkat untuk memudahkan pemeriksaan.
Sebelumnya, viral video di media sosial yang diunggah oleh pemilik usaha pabrik es kristal, UD Aquarius yang terletak di Desa Pantai Gemi, Kecamatan Stabat, Sumatera Utara, didatangi oleh sejumlah oknum anggota Ormas menghentikan secara paksa pabrik es kristal itu.
Pada video yang dilihat oleh awak media, Jum’at (18/4/25) kemarin yang diunggah oleh pemilik pabrik es itu, menunjukkan kondisi pabrik es itu, sejumlah oknum anggota Ormas menghentikan secara paksa pabrik es itu dan mengadukan masalah tersebut dan meminta bantuan Presiden Prabowo Subianto serta meminta Polres Langkat mengamankan pelaku.
“Kami sudah terintimidasi, karyawan kami diberhentikan tidak boleh bekerja. Tolonglah kami Pak Presiden Prabowo, kami ada bayar pajak, usaha izinnya lengkap. Mohon dibantu pak agar kami beroperasi lagi,” ujar perekam video tersebut. (tp)