Menu

Mode Gelap
Diduga Tanpa PBG AQiLA Residence 2 Dirikan Bangunan, Trantib Percut Seituan Diam IRT Kasus Penganiayaan di Tahan “Aswat” Minta Kapolres Batu Bara Buka Ruang Restoratif Justice KPAD Desak Kapolri Evaluasi Kapolres Batubara: Ibu Menyusui Ditahan, Balita Panas Tinggi Terlantar Masyarakat Kini Bisa Urus PBB Di Desa, Bapenda Batu Bara Luncurkan Aplikasi E-PBB Kalapas Labuhan Ruku Sambangi Polsek, Tingkatkan Sinergitas Keamanan Lapas Lapas Labuhan Ruku Apel Bersama Pegawai Kemenkumham secara Virtual

News

Mahasiswa Politeknik Negeri Medan Asal Salapian Rakit Pesawat Setul

badge-check


Mahasiswa Politeknik Negeri Medan Asal Salapian Rakit Pesawat Setul Perbesar

Langkat-Kompasnusa.Net||Carlos Sitepu mahasiswa Politeknik Negeri Medan warga Dusun V Kampung Antara, Desa Adnin Tengah, Kecamatan Salapian, khususnya warga Desa Adnin Tengah.

Dimana beberapa hari lalu, hasil rakitan Carlos Sitepu yaitu pesawat setul atau sejenis pesawat capung viral di Medsos. Sehingga Wakapuspotdirga Angkatan Udara, Lanud Suwondo Medan, Kolonel (Pnb) Iwan Tahadi didampingi Dirkomsosdirga Kolonel POM Dwi Wahyudi, beserta PJU berkunjung ke Dusun V Kampung Antara, Desa Adnin Tengah, Kecamatan Salapian, Kabupaten Langkat memberikan bingkisan dan motivasi kepada Carlos Sitepu, Kamis (20/2/25).

Bermodal tekad bulat Carlos Sitepu Mahasiswa Politeknik Negeri Medan,  berhasil merakit dan terbangkan pesawat setul jenis pesawat capung hasil karyanya sendiri.

IMG-20241217-WA0055

Bagi mahasiswa Politeknik Negeri Medan semester VI mampu merakit dan menerbangkan pesawat capung, merupakan impiannya sejak kanak-kanak.

Hebatnya, Carlos Sitepu menggunakan barang-barang bekas untuk merangkai satu demi satu hingga terciptanya pesawat setul/capung dan bisa terbang ke udara.

Kepada wartawan, Carlos Sitepu menjelaskan, berawal dari hobi, saya suka dengan pesawat-pesawat kecil.

“Saya belajar secara otodidak serta dari YouTube bagaimana membuat dan merakit pesawat terbang”, cerita Carlos Sitepu disinggung wartawan belajar dari mana.

Carlos Sitepu juga mengatakan, mesin pesawat digunakan adalah, mesin sepeda motor merk Ninja, dengan penjang pesawat berukuran 5 meter, panjang sayap kanan kiri 2,5 meter. Sedangkan baling-baling pesawat terbuat dari kayu meranti, dengan tenaga mesin 18 HP, 150 C. Jika dirincikan, tutur Carlos Sitepu, dari awal perakitan hingga selesai pengerjaannya selama enam bulan, biaya dikeluarkan lebih kurang Rp 20.000.000 (dua puluh juta rupiah).

“Kalau dirincikan dari awal hingga selesai pengerjaannya selama enam bulan menghabiskan anggaran Rp 20.000.000 (dua puluh juta rupiah). Hingga menjual ternak kambing orang tua, ” ungkapnya.

Ia juga menjelaskan, awal perakitan saya kerjakan di tempat indekos di Medan seperti bodi pesawat, kemudian diselesaikan di kampung halaman, di Dusun V Kampung Antara, Desa Adnin Tengah, Kecamatan Salapian, Kabupaten Langkat dengan membawa bodi pesawat yang beratnya sekitar 80 kg dengan menggunakan kendaraan roda empat, yaitu Taft Roki dari Medan.

Ini juga menjadi motivasi dan faktor kuat ingin menciptakan pesawat rakitan. Tujuannya, agar mencari perhatian dari Pemerintah Pusat, khususnya Pemerintah Kabupaten Langkat, terkait pembangunan infrastruktur jalan di Desa Adnin Tengah dan Desa Parangguam, Kecamatan Salapian. Selain itu juga agar bisa membantu sebagai alat transportasi apabila jalan akibat banjir.

“Karena Desa Adnin Tengah dan Desa Parangguam, Kecamatan Salapian, Kabupaten Langkat, kurang perhatian dari Pemerintah Kabupaten Langkat terhadap infrastruktur jalan. Ini juga memotivasi saya, agar dapat membantu masyarakat sebagai alat transportasi jika terjadi banjir akibat hujan, ujarnya.

Sambungnya, juga untuk mencari perhatian agar Pemerintah Pusat dan Pemerintah Kabupaten Langkat, memberikan perhatian ke Desa Adnin Tengah dan Desa Parangguam.

“Perakitan pesawat ini bisa saja saya selesaikan di kampus, karena pihak kampus juga memfasilitasi. Namun, pengerjaannya saya selesaikan di kampung halaman saya, untuk mencari perhatian dari Pemerintah Pusat, khususnya Pemerintah Kabupaten Langkat untuk memperhatikan, Desa Adnin Tengah dan Desa Parangguam, ungkapnya.

Saat ditanyakan, perhatian Pemerintah Kabupaten Langkat terhadap keinginannya menyempurnakan untuk menciptakan pesawat sekul/capung, Carlos Sitepu tidak menampik harapan dari motivasi itu bisa tersalurkan secara sempurna.

“Sejauh ini, dari Pemerintah Kabupaten Langkat belum ada yang terjun ke Dusun V Kampung Antara, Desa Adnin Tengah Kecamatan Salapian untuk meninjau atau melihat hasil karya anak Langkat sebagai motivasi bagi masyarakat Kabupaten Langkat dan bagi kalangan kaum muda, ujarnya.

Sementara, kata Carlos Sitepu, dari Pemerintah Desa Adnin Tengah sudah mengetahui kegiatan saya ini, dan Kepala Desa Adnin Tengah juga membantu sedikit modal dalam penyelesaian pesawat sekul/capung. Kalau harapan saya sebetulnya butuh juga perhatian dari Pemerintah Kabupaten Langkat untuk menyempurnakan pesawat jenis capung ini untuk membantu masyarakat Desa Adnin Tengah dan Desa Parangguam sebagai alat transportasi jika jalan tertutup akibat banjir dan juga untuk membantu masyarakat menyemprotkan racun hama dan memupuk untuk tanaman pertanian masyarakat melalui udara.

Selain perakitan pesawat jenis capung Carlos Sitepu juga pernah juga menciptakan sistem pengering asam glugur, namun gagal.

Kedepannya juga Carlos akan menciptakan, sistem pengelolaan kotoran limbah menjadi biogas.

“Setelah pengerjaan pesawat jenis capung ini sempurna dan dapat digunakan oleh masyarakat, motivasi kedepan, akan menciptakan sistem pengelolaan kotoran limba sapi menjadi Biogas, dan ini masih dalam pengembangan, ” ucap Carlos Sitepu.

Terpisah Kepala Desa Adnin Tengah, Absolun, memberi apresiasi hasil karya Carlos Sitepu.

“Saya apresiasi karya Carlos Sitepu, putra terbaik Adnin Tengah yang telah menciptakan karyanya yaitu pesawat jenis capung. Ini sangat membanggakan Desa Adnin Tengah Kecamatan Salapian dan ini memberikan motivasi bagi anak-anak muda, dalam hal ini pelajar, agar dapat belajar dengan sungguh-sungguh, untuk dapat membanggakan orang tua juga membanggakan Pemerintah Desa, umumnya Kabupaten Langkat.

“Atas prestasi Carlos Sitepu, kami akan memberikan bantuan beasiswa sebesar Rp 10.000.000, ( sepuluh juta rupiah) sesuai arahan dari Presiden Republik Indonesia Prabowo untuk memperhatikan warga yaitu pelajar, mahasiswa yang berprestasi, ” kata Absolun.

Prestasi Carlos Sitepu mahasiswa Politeknik Negeri Medan warga Dusun V, Kampung Antara, Desa Adnin Tengah, Kecamatan Salapian, Kabupaten Langkat yang berhasil menciptakan pesawat jenis capung, salah satu aset bangsa yang harus didukung oleh Pemerintah Kabupaten Langkat.

Ini salah satu mahasiswa yang telah memberikan motivasi kepada kampung halaman yaitu Adnin Tengah. Selayaknya Pemerintah Kabupaten Langkat lebih perhatian dan menghargai hasil karya anak bangsa.

(Tolhas Pasaribu)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Aliansi Sahabat Anak Deli Serdang Dugaan Pelecehan Seksual di SMPN 1 Beringin: Berikan Dukungan dan Cenderamata

18 Juni 2025 - 07:53 WIB

Aliansi sahabat anak

Maruli Siahaan Gelar Reses di Tanjung Morawa, Sosialisasikan UU Perlindungan Saksi dan Korban

11 Juni 2025 - 21:30 WIB

Tambang Ilegal Pulo Padang Lingga Bayu Terus Beroperasi, Akankah Korban Terus Bertambah?

8 Juni 2025 - 09:35 WIB

Bahas Berbagai Usulan, Rakerda PD IWO Kota Tebingtinggi Tahun 2025 Dibuka Ketua PW Sumut

7 Juni 2025 - 20:05 WIB

IWO Deli Serdang Sesalkan Glorifikasi OTT Wartawan Lewat Papan Bunga: “Lukai Hati Insan Pers”

1 Juni 2025 - 23:10 WIB

Trending di Deli Serdang