Jakarta – Kompasnusa.net// Bukan hal mudah untuk meniti karir di PT PLN (Persero). Apalagi sampai ke level tertinggi yang dikenal dengan manajemen atas Kerja ekstra juga dipastikan tidak bakal menghasilkan apa-apa, jika tidak ada cantelan yang bisa mendongkraknya.
Tapi bila seseorang memiliki bekingan kuat di dalam, sekalipun masih berusia belia dan ditarik masuk menjadi pegawai BUMN tersebut tanpa melalui jalur rekrutmen, anda bisa melenggang untuk meraih jabatan tertinggi dengan sekejap mata.
Situasi yang dikenal istilah nepotisme itu pula yang kini semakin menggurita di tubuh PLN. Sulit dibantah, karena rata-rata yang kini menguasai pucuk pimpinan PLN adalah kolega Dirut Darmawan Prasodjo, atau orang-orang luar yang disisipkan ke PLN atas nama profesional hire atau pro hire.
Kursi yang mereka duduki juga bukan sembarangan. Langsung naik di level Vice President (VP) atau selevel dengan jenderal bintang satu di TNI Polri. Meski tanpa prestasi, karir mereka sangat moncer. Karena tak lama duduk di kursi VP, Darmawan Prasodjo yang sangat memanjakan mereka, langsung memberi jabatan lebih tinggi, mulai dari Excecutive Vice Presiden (EVP) atau selevel Senior EVP.
Kondisi itu pula yang terdeteksi dalam SK mutasi jajaran Manajemen Atas yang dilakukan Dirut PLN pada akhir pekan lalu. Dari sejumlah nama yang muncul, terdapat nama yang cukup kontroversial, yakni Pratama Adieputra Suseno.
Pria 31 tahun ini dikenal sebagai keponakan istri Dirut PLN, Dini Darmawan Prasodjo. Begitu masuk ke PLN melalui jalur pro hire di PLN Icon Plus, ia langsung menduduki posisi penting sebagai VP di holding PT PLN (Persero). Tak butuh waktu lama baginya menduduki posisi itu, karirnya langsung melesat menjadi EVP Manajemen Digital.
“Belum setahun kayaknya Pak Pratama, pas SK kemarin keluar lagi SK untuknya menduduki jabatan Kepala Satuan Manajemen Digital atau setara Senior EVP. Tapi yang memang gitulah, padahal sampai pensiun sekalipun kita berkarir dari bawah, paling hanya satu dua orang saja yang bisa duduk di kursi EVP atau SEVP, dengan gaji ratusan juta perbulan,” sebut sumber di PLN seraya memastikan bahwa Pratama merupakan keponakan kandung istri Dirut.
Kemudian, ada nama Ferdy Alfarizka Putra, mantan anggota Darmo di Deputi I KSP era Presiden Jokowi. Menurut sumber, sejak masuk PLN juga melalui jalur pro hire ke Icon Plus, pria kelahiran 1994 ini sempat mangkir kerja sekitar dua tahun karena ikut dengan istrinya yang menempuh pendidikan di Australia.
“Nah sekarang tiba-tiba balik lagi masuk ke PLN langsung ditempatkan sebagai EVP Transformasi Korporat dan CEO Office pada Sekretariat Perusahaan Direktorat Utama PLN Kantor Pusat. Pokoknya suka-suka Dirutlah mau duduk dimana koleganya. Ya kita yang gak ada hubungan kerabat dengan Dirut, terima nasib aja,” ujarnya.
Beberapa waktu lalu, pada RUPS di bulan Juni 2025 lalu, kolega Darmo lainnya bernama Chipta Perdana yang juga masuk melalui pro hire, kini menduduki posisi sebagai Dirut PLN Icon Plus yang merupakan salah satu sub holding andalan PLN.
Sementara itu, terkait mutasi yang terendus mengedepankan nepotisme itu, EVP Komunikasi Korporat dan TJSL PLN Gregorius Adi Putranto yang dikonfirmasi melalui pesan singkat whatsapp, lebih memilih bungkam. Selasa, 5/08/25. (Bbg)