Menu

Mode Gelap
Anggota Paskibra Simbol Harapan, Teladan dan Cermin Masa Depan Bangsa Pelindo Regional 1 Sambut Semarak HUT RI KE-80, Gelar PORT VISIT Untuk Siswa SD Melalui Program TJSL Semarak HUT RI ke 80, Pelindo Gelar Edukasi Safety Riding dan Service Motor Gratis Pelindo Regional 1 Laksanakan Drill Business Continuity Management System Penertiban THM Langkah Strategis Selamatkan Generasi Muda dari Narkoba Kapolres Langkat Hadiri Peringatan Brandan Bumi Hangus ke-78 di Pangkalan Berandan

Deli Serdang

Formappel Tolak Provokator Dalam Konflik Al Washliyah dan Pemkab Deli Serdang

badge-check


Formappel Tolak Provokator Dalam Konflik Al Washliyah dan Pemkab Deli Serdang Perbesar

FORMAPPEL RI Serukan Penyelesaian Damai dan Tolak Provokator dalam Konflik Al Washliyah dan Pemkab Deli Serdang

Deli Serdang – Kompasnusa.net// Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)
Forum Masyarakat Peduli dan Pemerhati Lingkungan Republik Indonesia (FORMAPPEL RI) menyampaikan keprihatinan mendalam atas situasi yang berkembang pasca-aksi unjuk rasa yang dilakukan massa Al Jam’iyatul Washliyah di Kantor Bupati Deli Serdang, Senin (26/5).

Aksi tersebut dipicu oleh polemik lahan sekolah di Patumbukan serta pernyataan kontroversial Wakil Bupati Lomlom Suwondo. Namun belakangan, isu baru muncul: pagar besi di halaman kantor bupati dilaporkan roboh akibat dorongan massa, dan muncul kabar bahwa Pemkab berencana menempuh jalur pengaduan ke pihak kepolisian.

IMG-20241217-WA0055

Menanggapi hal ini, FORMAPPEL RI menilai langkah tersebut tidak bijak dan justru berpotensi memperkeruh suasana. “Alih-alih mencari jalan keluar, pendekatan hukum dalam situasi yang sangat emosional ini bisa memicu eskalasi baru. Kami menilai langkah tersebut tidak mencerminkan semangat demokrasi dan keterbukaan yang seharusnya menjadi prinsip utama pemerintah daerah,” tegas Ketua FORMAPPEL RI, R. Anggi Syaputra, Selasa (27/5).

Anggi menambahkan bahwa pagar bisa diperbaiki, tetapi hubungan sosial dan kepercayaan masyarakat yang rusak jauh lebih sulit dipulihkan.

“Jangan sampai tindakan satu hari dibayar dengan keretakan jangka panjang. Apa gunanya bangunan megah jika masyarakatnya tercerai berai? Lebih baik pemerintah fokus pada dialog konstruktif, bukan tindakan hukum yang berpotensi menimbulkan opini bahwa rakyat sedang dikriminalisasi,” ujarnya.

FORMAPPEL RI juga mengingatkan agar tidak ada pihak-pihak yang memanfaatkan kejadian ini demi kepentingan politik atau untuk menjilat kekuasaan.

“Kami mencium aroma manuver oknum-oknum yang sengaja membesar-besarkan insiden demi mencari panggung atau mengadu domba antarorganisasi Islam. Ini tidak boleh dibiarkan,” tegasnya.

Dalam kesempatan tersebut, FORMAPPEL RI juga mengapresiasi sikap sebagian tokoh Al Washliyah yang tetap mengedepankan ketenangan dan menyatakan siap berdialog.

“Ini momentum emas untuk memperbaiki hubungan antara pemerintah dan organisasi masyarakat. Jangan disia-siakan hanya karena ego atau dorongan balas dendam,” tambah Anggi.

“Kami percaya, jika semua pihak duduk bersama dengan niat baik, maka jalan tengah akan ditemukan. Mari jaga marwah Deli Serdang sebagai rumah bersama, bukan arena konflik kepentingan,” pungkasnya. (Mr. R)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Anggota Paskibra Simbol Harapan, Teladan dan Cermin Masa Depan Bangsa

14 Agustus 2025 - 21:54 WIB

Semarak HUT RI ke 80, Pelindo Gelar Edukasi Safety Riding dan Service Motor Gratis

14 Agustus 2025 - 21:42 WIB

Pelindo Regional 1 Laksanakan Drill Business Continuity Management System

14 Agustus 2025 - 21:25 WIB

Penertiban THM Langkah Strategis Selamatkan Generasi Muda dari Narkoba

14 Agustus 2025 - 21:07 WIB

Kapolres Langkat Hadiri Peringatan Brandan Bumi Hangus ke-78

14 Agustus 2025 - 20:57 WIB

Trending di Headline