Harimau korban konflik dengan manusia di Langkat, dilepasliarkan BBKSDA Sumut di zona inti Taman Nasional Gunung Leuser
Langkat-Kompasnusa.net||Harimau Sumatera bernama Senja korban konflik manusia di Langkat di lepasliarkan oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) di zona inti Taman Nasional Gunung Leuser.
Kepala BBKSDA Sumut, Novita Kusuma Wardani, kepada wartawan, Jum’at (23/5/25) mengatakan, Harimau Sumatera bernama Senja saat ini diperkirakan berusia 5-6 tahun.
“Senja merupakan korban konflik manusia dengan harimau Sumatera di Kecamatan Besitang, Kabupaten Langkat,” kata Novita.
Ia menyebutkan, Senja diamankan tim BBKSDA Sumut, pada 5 Juni 2024 lalu. Novita tidak memerinci kondisi Senja saat diamankan tim BBKSDA Sumut.
Namun, setelah diamankan harimau tersebut dibawa ke Suaka Satwa Harimau Sumatera Barumun, Kabupaten Padang Lawas Utara untuk perawatan dan rehabilitasi.
Selanjutnya, kata Novita, Senja pun dilakukan pemeriksaan medis oleh tim medis, yakni drh. Anhar Lubis dan drh. Muhammad Agung.
Kemudian, masih kata Novita, pada tanggal 13 April 2025,BBKSDA Sumut mendapatkan hasil pemeriksaan kondisi Senja yang sudah membaik.
“Hasil dari pemeriksaan kesehatan secara makro, mikro dan perilakunya tersebut, Senja dinyatakan sehat serta layak untuk dilepasliarkan ke habitat alaminya,” sebutnya.
Lanjutnya, pada tanggal 21 Mei 2025,petugas BBKSDA membawa Senja ke Taman Nasional Gunung Leuser dan dilepasliarkan. Pelepasliaran ini sekaligus dalam rangka memperingati Hari Kebangkitan Nasional pada tanggal 20 Mei 2025 dan Hari Keanekaragaman Hayati Internasional yang jatuh pada tanggal 22 Mei 2025.
“Pelepasliaran ini merupakan momentum kebangkitan konservasi, khususnya di Sumatera. Tidak ada alasan untuk membiarkan satwa-satwa terancam punah,” ungkapnya.
Ia juga menyampaikan bahwa pelepasliaran Senja ke Taman Nasional Gunung Leuser, telah melalui proses pengkajian yang matang oleh Balai Besar Taman Gunung Leuser bekerja sama dengan instansi terkait. Dengan pertimbangan, diantaranya karena lokasinya jauh dari pemukiman, memiliki kepadatan satwa mangsa yang tinggi dan aktivitas manusia yang sangat jarang di sekitar lepas liar.
“Proses pelepasliaran ini telah melalui tahap rehabilitasi dan observasi intensif oleh tim BBKSDA Sumut bersama mitra konservasi, termasuk PT Agincourt Resources guna memastikan harimau tersebut siap kembali ke alam liar,” ujarnya. (tp110)